Simak Cara Melindungi Keamanan Data Pribadi dari Risiko Tindak Kejahatan
May 31, 2024
Keamanan data pribadi menjadi isu yang kian penting di tengah semakin berkembangnya era digital. Laju perkembangan teknologi informasi yang pesat seringkali membuat kebocoran data menjadi target empuk penyalahgunaan bagi pihak yang tidak bertanggung jawab. Kini informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, hingga informasi keuangan semuanya bisa menjadi sasaran tindak kejahatan.
Ancaman seperti peretasan data,
penipuan, pencurian identitas, dan pelanggaran privasi menjadi momok yang
mengintai setiap langkah online kita. Berdasarkan laporan
survei World Security Report tahun 2023, Indonesia diperkirakan akan mengalami
dampak kedua terbesar dari sabotase, phishing, dan social
engineering di tahun ini. Hal ini menunjukkan masih besar tantangan
keamanan informasi yang perlu menjadi perhatian berbagai pemangku kepentingan
demi mempersiapkan diri menghadapi era baru perkembangan teknologi.
Sebagai salah satu cara menjawab
keresahan tersebut, pada tanggal 17 Oktober 2022, Undang-undang Nomor 27 Tahun
2022 mengenai Pelindungan Data Pribadi yang memuat aturan terkait keamanan data
termasuk langkah mitigasinya disahkan sebagai ekspresi dari tekad Pemerintah
untuk menjaga hak privasi dan keamanan informasi setiap orang.
Lantas apa saja poin penting yang perlu menjadi perhatian masyarakat dalam rangka menjaga keamanan data pribadi? Serta bagaimana cara mudah agar kita dapat melindungi privasi diri sendiri dan terhindar menjadi korban tindak kejahatan? Simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Jenis Data Pribadi yang Perlu Dilindungi
UU Pelindungan Data Pribadi mengatur
beragam aspek keamanan data termasuk mengklasifikasikan data pribadi ke dalam
dua jenis. Adapun yang dimaksud dengan data pribadi sebagaimana tercantum pada
Pasal 1 angka 1 UU No. 27 Tahun 2022 adalah informasi tentang individu yang
teridentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik atau
nonelektronik.
Setidaknya terdapat dua jenis data pribadi yang perlu diketahui:
1. Data Pribadi yang Bersifat Spesifik
Data Pribadi yang bersifat spesifik adalah jenis data pribadi yang, jika diproses, dapat mengakibatkan dampak yang lebih besar bagi individu yang terkait dengan data tersebut.
Dampak tersebut dapat berupa tindakan diskriminasi dan kerugian yang lebih besar. Beberapa contoh jenis data pribadi yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
- Data dan informasi kesehatan, seperti riwayat medis dan hasil tes laboratorium
- Data biometrik, seperti sidik jari, wajah, atau suara
- Data genetika, seperti informasi tentang DNA
- Catatan kejahatan, seperti catatan kriminal atau catatan pelanggaran hukum
- Data anak, seperti informasi tentang anak di bawah umur
- Data keuangan pribadi, seperti informasi tentang pendapatan, aset, atau utang individu
- Data lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Data Pribadi yang Bersifat Umum
Data Pribadi yang bersifat umum adalah jenis data pribadi yang umumnya dapat diidentifikasi oleh banyak orang. Beberapa contoh jenis data pribadi yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
- Nama lengkap
- Jenis kelamin
- Kewarganegaraan
- Agama
- Status perkawinan
- Data Pribadi yang dikombinasikan untuk mengidentifikasi seseorang, seperti kombinasi dari beberapa data pribadi yang digunakan untuk mengidentifikasi individu secara spesifik.
Cara Melindungi Keamanan Data Pribadi dari Risiko Tindak Kejahatan
Bukan hanya serangan siber, kesalahan manusia seperti kelalaian dalam menyimpan data pribadi atau penggunaan kata sandi yang mudah ditebak juga dapat menyebabkan kebocoran informasi pribadi. Jika tidak di mitigasi dengan baik, pada akhirnya kelalaian ini dapat berdampak serius bagi diri kita seperti meningkatkan risiko menjadi target kejahatan.
Untuk itu, berikut ini Jalin bagikan beberapa tips cara melindungi keamanan data pribadi agar terhindar dari risiko menjadi korban tindak kejahatan:
1. Jangan membagikan informasi penting ke orang lain atau media sosial
Di bawah ini adalah beberapa informasi penting yang tidak boleh dibagikan ke orang lain atau di posting ke internet/media sosial:
- Nomor identitas, di antaranya Nomor Induk kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), NPWP, atau kartu identitas pelajar/karyawan
- Nomor telepon
- Password akun digital, seperti password email, mobile banking dan aplikasi-aplikasi yang digunakan
- Kode PIN ATM dan/atau informasi transaksi digital
- Tanda tangan dan paraf
- Alamat lengkap dan identitas keluarga
- Foto dokumen, seperti foto KTP, akta, sertifikat, bukti transaksi, dan informasi sensitif lainnya
- Geolokasi yang dapat mengindikasikan posisi kita saat ini
2. Perkuat keamanan akun
Dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks, menjaga keamanan akun menjadi kunci. Cara efektif untuk melakukannya antara lain dengan menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun. Hindari menggunakan informasi pribadi yang mudah ditebak sebagai kata sandi seperti tanggal lahir, alamat, nomor telepon hingga nama panjang.
Sebaliknya, perkuat sandi dengan
menggunakan kombinasi unik untuk melindungi keamanan digital Anda. Coba gunakan
kombinasi huruf besar dan kecil, angka, serta simbol yang sulit ditebak dengan
panjang minimal 12 karakter. Pastikan untuk mengaktifkan fitur Autentikasi Dua Faktor
(2FA) bila memungkinkan. Hal ini bisa membantu Anda dalam meminimalisir peretasan
akun oleh pihak tidak bertanggung jawab.
3. Waspada terhadap tautan/link tidak dikenal
Pentingnya waspada terhadap tautan atau link yang tidak dikenal sangatlah penting dalam menjaga keamanan online. Seiring dengan meningkatnya serangan phishing dan malware pada aplikasi-aplikasi yang sering kita gunakan, membuka tautan yang tidak dikenal dapat membahayakan keamanan informasi pribadi dan perangkat.
Cara untuk menerapkannya adalah dengan
selalu memeriksa sumber tautan sebelum mengkliknya, menghindari tautan yang
terkesan mencurigakan atau meminta informasi pribadi, dan menggunakan perangkat
lunak keamanan yang dapat membantu memfilter dan mengidentifikasi tautan yang
berpotensi berbahaya. Dengan meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian dalam
mengakses tautan online, kita dapat mengurangi risiko menjadi korban
serangan siber.
4. Update aplikasi/software secara rutin
Memperbarui aplikasi dan software secara rutin adalah keharusan dalam menjaga keamanan dan performa optimal perangkat digital. Pembaruan tersebut tidak hanya memperbaiki bug dan kerentanan keamanan, tetapi juga peningkatan fungsionalitas fitur.
Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan mengaktifkan opsi pembaruan otomatis di perangkat, memanfaatkan fitur pembaruan aplikasi di App Store atau Google Play Store, dan secara berkala memeriksa situs web resmi pengembang aplikasi untuk informasi terbaru. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat memastikan bahwa perangkat tetap aman dan berkinerja optimal.
Melindungi keamanan akun pribadi adalah langkah krusial dalam era digital saat ini. Dengan meningkatnya serangan siber yang menargetkan informasi pribadi, langkah-langkah perlindungan menjadi semakin penting. Meskipun Pemerintah telah membuat aturan tentang Pelindungan Data Pribadi melalui Undang-undang Nomor 27 Tahun 2022, tetap menjadi kewajiban kita untuk secara aktif turut menjaga keamanan data diri sendiri agar tehindar dari tindak kejahatan.
Cara melakukannya dimulai dengan penggunaan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun, mengaktifkan autentikasi dua faktor di mana memungkinkan, dan terus memperbarui perangkat lunak serta aplikasi yang digunakan. Selain itu, penting juga untuk menghindari membagikan informasi pribadi atau kata sandi melalui email atau pesan teks, serta senantiasa waspada terhadap upaya phishing yang sering mengarah pada penipuan. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, individu dapat meningkatkan keamanan akun pribadi mereka dan mengurangi risiko pencurian identitas dan pelanggaran privasi.
Bagi Anda yang ingin mencari tahu info lebih jauh terkait pelindungan data konsumen, Bank Indonesia berkolaborasi dengan OJK, Kominfo, ASPI, dan pelaku industri telah meluncurkan kampanye "Generasi PeKA" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pelindungan data konsumen dan keamanan bertransaksi. Dengan tagline #KonsumenCerdasPeKABertransaksi, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah preventif dalam melindungi privasi dan menyebarkan kesadaran tersebut kepada orang lain. Kunjungi Instagram @genpeka_ untuk info selengkapnya.
Artikel Terbaru