Tips Aman saat Melakukan Transaksi Digital
Jun 06, 2024
![Tips Aman saat Melakukan Transaksi Digital](https://static.jalin.co.id/uploads/news/Tips_Aman_saat_Melakukan_Transaksi_Digital.webp)
Baru-baru ini, berita terkait penangkapan komplotan kasus penipuan online
bermodus pencurian identitas di wilayah Jawa Barat ramai mencuri perhatian di
media. Komplotan penipu yang mengaku sebagai tim analis perbankan berhasil menguras
dana di kartu kredit milik sejumlah korban dengan total kerugian hingga
mencapai Rp 2 miliar.
Di kesempatan lain, ancaman penipuan via aplikasi sosial seperti SMS,
WhatsApp, media sosial, dan Email serta melalui pinjaman online (pinjol)
yang kian marak terjadi terus menimbulkan keresahan masyarakat. Penelitian
nasional tahun 2022 tentang penipuan digital di Indonesia menunjukkan bahwa
responden secara signifikan menerima lima jenis penipuan, meliputi modus hadiah
palsu, pinjaman online ilegal, pengiriman tautan berbahaya, penipuan
keluarga, dan investasi ilegal.
Sayangnya, tren penipuan di ranah online ini masih menjadi ancaman seiring
dengan meningkatnya pertumbuhan transaksi digital dari tahun ke tahun. Padahal,
menurut data yang dirilis Bank Indonesia, per April 2024 nilai total transaksi
perbankan digital mencapai Rp5.340,92 triliun, menunjukkan pertumbuhan positif sebesar
19,08% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam menghadapi ancaman ini, sebelumnya Pemerintah melalui Undang-undang Nomor 27 Tahun 2022 telah mengatur kebijakan Pelindungan Data Pribadi, termasuk mengenai keamanan data keuangan/transaksi pribadi, yang diharapkan dapat meningkatkan proteksi akan hak pribadi dan keamanan informasi masyarakat. Meski begitu, adalah kewajiban kita sebagai pengguna layanan keuangan untuk senantiasa peka dalam menjaga keamanan transaksi digital pribadi.
Tips Menjaga Keamanan dalam Bertransaksi Digital
Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan dalam mengantisipasi keamanan saat melakukan aktivitas finansial. Lakukan beberapa langkah di bawah ini agar tetap aman saat bertransaksi digital:
1. Periksa validitas penjual/merchant online
sebelum membeli
Sebelum berbelanja secara daring, penting untuk memeriksa
validitas penjual atau merchant secara menyeluruh. Memastikan keaslian
penjual dapat membantu melindungi konsumen dari penipuan dan barang palsu.
Selain itu, memeriksa reputasi penjual dan ulasan dari pembeli sebelumnya dapat
memberikan gambaran tentang kualitas layanan dan produk yang ditawarkan. Dengan
melakukan pemeriksaan ini, konsumen dapat meminimalkan risiko dan memastikan
pengalaman berbelanja online yang aman dan menyenangkan.
Caranya, apabila Anda membeli barang dari merchant marketplace, cobalah untuk selalu memeriksa profil toko seperti lokasi operasi, deskripsi produk, pilihan ekspedisi, riwayat volume penjualan, hingga ulasan pelanggan sebelum melakukan transaksi. Di rekomendasikan agar Anda dapat berbelanja dari toko bertanda official store yang telah di verifikasi langsung oleh platform marketplace tepercaya untuk menghindari risiko penipuan online.
2. Hindari membagikan data pribadi sensitif
Menghindari kebiasaan membagikan data pribadi sensitif saat bertransaksi online merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan dan privasi pribadi. Data seperti kartu kredit, kata sandi, tabungan/aset, riwayat transaksi, dan informasi identitas pribadi seperti nomor KTP dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan penipuan atau kegiatan ilegal lainnya.
Dengan membatasi akses terhadap informasi pribadi yang sensitif, individu dapat melindungi diri dari risiko pencurian identitas dan kerugian finansial yang mungkin timbul akibat tindakan yang tidak hati-hati dalam bertransaksi digital.
3. Manfaatkan metode pembayaran digital resmi
Memanfaatkan
metode pembayaran digital resmi saat bertransaksi online memiliki
signifikansi yang besar dalam menjaga keamanan dan keandalan transaksi. Pastikan
Anda menggunakan metode transaksi dari lembaga keuangan yang telah terdaftar dan
diawasi resmi oleh Pemerintah dan OJK untuk dapat memberikan perlindungan
tambahan terhadap risiko penipuan dan aktivitas ilegal lainnya.
Beberapa metode pembayaran yang dapat Anda manfaatkan di antaranya transfer bank, virtual account, dompet digital, ATM Link, hingga QRIS. Selain itu, pembayaran digital resmi umumnya telah dilengkapi dengan fitur keamanan yang canggih seperti otentikasi dua faktor atau enkripsi data, yang dapat meningkatkan tingkat keamanan transaksi secara keseluruhan.
4. Laporkan apabila terjadi masalah
Melaporkan
ke pihak berwenang saat terjadi masalah transaksi adalah langkah penting untuk
melindungi diri dan hak-hak konsumen. Dengan melaporkan masalah seperti
penipuan, pembayaran yang tidak sah, atau ketidaksesuaian transaksi, pihak
berwenang memiliki kesempatan untuk menyelidiki dan mengambil tindakan yang
tepat.
Saat
terjadi anomali transaksi, umumnya Anda dapat mengajukan aduan ke fitur pusat
bantuan yang tersedia pada platform marketplace atau aplikasi keuangan
yang Anda gunakan. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan laman aduan yang
disediakan Pemerintah dalam memastikan pelindungan hak konsumen yang dapat
diakses melalui website resmi
BI atau website resmi OJK.
Langkah
ini tidak hanya dapat membantu mengembalikan dana yang hilang atau memecahkan
sengketa, tetapi juga dapat mencegah terjadinya tindakan serupa di masa depan,
menjaga keamanan ekosistem transaksi digital, dan memberikan sinyal bahwa
pelanggaran hukum tidak akan ditoleransi dalam perdagangan elektronik.
Bagi
Anda yang ingin mencari tahu info lebih jauh terkait pelindungan data konsumen,
Bank Indonesia berkolaborasi dengan OJK, Kominfo, ASPI, dan pelaku industri
telah meluncurkan kampanye "Generasi PeKA" yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pelindungan data konsumen dan
keamanan bertransaksi. Dengan tagline #KonsumenCerdasPeKABertransaksi,
diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah preventif dalam melindungi
privasi dan menyebarkan kesadaran tersebut kepada orang lain. Kunjungi Instagram
@genpeka_ untuk
info selengkapnya.
Artikel Terbaru