Tips Terhindar Dari Pencurian Data Pribadi
May 18, 2021
![Tips Terhindar Dari Pencurian Data Pribadi](https://static.jalin.co.id/content/uploads/1fd70995-0a89-4151-8a3a-c2479fcf8233-2.jpg)
Transaksi digital mengalami peningkatan signifikan di masa pandemi Covid-19 karena terjadi perubahan perilaku masyarakat yang beralih menggunakan layanan digital. Namun, di balik semua peningkatan tersebut, masih ada bahaya yang mengintai seperti pencurian data pribadi.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, kasus pencurian data pun masih kerap terjadi di Indonesia. Kerugian yang dialami oleh korban juga tidak sedikit bila data yang dicuri berkaitan dengan akun rekening atau layanan finansial mereka. Meski ada banyak jenis dan cara yang bisa dipakai untuk mencuri data seseorang di era digital ini, teknik phishing dan skimming adalah yang paling umum terjadi di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari belum meratanya literasi digital di tengah masyarakat.
Apa itu Phishing dan Skimming?
Phishing berasal dari kata fishing yang berarti memancing. Seperti asal katanya, praktik phishing adalah upaya untuk memperoleh data informasi seorang dengan metode pengelabuan yang memancing korban untuk memberikan informasi pribadi dengan sukarela. Informasi yang menjadi target phishing bermacam-macam dan tergantung dari tujuan para pelakunya. Biasanya, yang menjadi sasaran adalah informasi individu (nama, umur, alamat), informasi akun (username dan password), serta informasi finansial (kartu kredit dan rekening). Para korban phishing pun seringkali memberikan informasi pribadinya secara sukarela karena pelaku pandai dalam menampakkan diri sebagai pihak atau institusi berwenang dan meyakinkan. Baik itu dengan menggunakan website atau email palsu yang tampak seperti asli. Cara sederhana ini telah berhasil mengelabui banyak orang di Indonesia karena tidak meratanya literasi digital. Sementara skimming adalah aksi kejahatan dengan modus mencuri identitas nasabah yang melakukan transaksi di ATM dengan menduplikasikan informasi di kartu debit untuk kemudian menguras seluruh saldo korbannya. Biasanya, pelaku skimming menggunakan alat khusus yang tidak mencolok perhatian dan ditempelkan pada mesin ATM. Kasus skimming di Indonesia sendiri telah berlangsung sejak tahun 2009 dan terus berulang sehingga memunculkan banyak korban. Hal tersebut terjadi karena akses yang mudah bagi pelaku untuk melakukan tindak kejahatan skimming pada mesin ATM.Tips Terhindar dari Praktik Phishing dan Skimming
Aksi kejahatan digital seperti phishing dan skimming memang masih sering terjadi di Indonesia. Mengenali ciri-ciri aksi kejahatan ini pun bukan perkara mudah bagi orang awam. Meski begitu, bukan tidak mungkin untuk dipelajari. Berikut ini adalah tips sederhana yang bisa dilakukan untuk terhindar dari praktik phishing dan skimming:-
Kenali jenis-jenis phishing
-
Selalu update informasi terkait phising
-
Selalu cek email dengan teliti
-
Jangan asal klik tautan
Tips terhindar dari praktik skimming
-
Mengganti kartu ATM/Debit dengan teknologi magnetic stripe ke chip
-
Melakukan penggantian kode PIN secara berkala
-
Bertransaksi di ATM yang terpercaya
Melindungi Data Pribadi Perlu Pengetahuan Dasar
Tidak dapat dipungkiri, praktik skimming dan phishing di era digital ini masih sering terjadi di Indonesia. Literasi digital yang tidak merata di tengah masyarakat menjadi salah satu faktor terkuat suburnya kejahatan digital ini. Padahal, pertumbuhan ekonomi digital saat ini berkembang begitu pesat. Pencuri identitas juga sering menyerang saat kita tidak waspada, jadi sangat penting untuk tidak meremehkan keamanan data pribadi diri sendiri. Memang pihak yang berwenang seperti bank memiliki kewajiban untuk melindungi data para penggunanya. Akan tetapi, hal ini tidak bisa dijadikan alasan para pengguna atau nasabah untuk diam saja dan merasa aman dengan perlindungan yang sudah diberikan. Jika kita mau mengambil langkah-langkah untuk melindungi informasi dan identitas pribadi kita sendiri, hal ini akan menjadikan diri kita sebagai target yang lebih sulit bagi pencuri data. Bahkan lebih baik lagi, sangat mungkin menghentikan mereka melanjutkan aktivitas pencurian informasi dan data pribadi kita. Saat kita lebih rajin memantau saldo, melindungi perangkat dan akun dengan mengganti kata kunci secara berkala, mengenali karakter phishing dan penipuan lainnya, serta menjaga dokumen dari tangan yang salah, kita akan dapat menjalani aktivitas dengan lebih tenang karena mengetahui bahwa informasi pribadi kita lebih aman. Ref: https://www.niagahoster.co.id/blog/mengatasi-phishing/#3_Jangan_Asal_Klik_Link_yang_Diterima https://ekbis.sindonews.com/read/32809/178/cermati-ini-8-cara-hindari-kejahatan-skimming-atm-1589681150/ https://jogja.tribunnews.com/2020/12/11/tips-dan-cara-agar-tak-jadi-korban-pencurian-data-rekening-bank-atau-skimming-di-mesin-atm https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/21/114500465/batas-akhir-penggantian-kartu-atm-bank-permata-bri-bca-mandiri-dan-bni?page=all https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210306152639-37-228312/dapat-email-seperti-ini-jangan-dibuka-bisa-jadi-perampokanArtikel Terbaru