Bagikan

Literasi Keuangan Perempuan Kunci Percepat Inklusi Keuangan Nasional

Mar 08, 2024

Literasi Keuangan Perempuan Kunci Percepat Inklusi Keuangan Nasional

Ada banyak cara dalam memperluas edukasi akan pentingnya pemberdayaan perempuan utamanya dalam hal pengakuan peran dan kontribusi perempuan di berbagai aspek kehidupan, salah satunya melalui perayaan Hari Perempuan Internasional atau yang umumnya dikenal sebagai International Women’s Day.

 

International Women’s Day dirayakan setiap tanggal 8 Maret sejak ditetapkan oleh PBB (United Nations) pada tahun 1975. Tahun ini, International Women’s Day mengusung tema “Inspire Inclusion” atau “Menginspirasi Inklusi”. Tema ini mengajak semua orang untuk terus menginspirasi dan menghargai partisipasi perempuan dalam membentuk dunia yang lebih baik.


Di momen International Women’s Day kali ini, kita akan membahas mengenai pentingnya literasi keuangan perempuan dalam mempercepat inklusi keuangan nasional. 


Apa itu inklusi keuangan?


Inklusi keuangan dapat dijelaskan sebagai upaya memberikan akses kepada berbagai produk dan layanan keuangan yang aman, nyaman, serta dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini termasuk menjangkau kelompok rentan, orang dengan pendapatan rendah, hingga masyarakat perdesaan, secara adil dan transparan menggunakan layanan keuangan formal yang diatur secara resmi.


Dalam konteks inklusi keuangan, tema “Inspire Inclusion” juga berarti menginspirasi orang untuk menghargai peran perempuan dalam pembangunan ekonomi. Ketika perempuan termotivasi untuk turut berpartisipasi, akan lebih mudah mendukung terwujudnya keuangan yang inklusif bagi semua.


Di Indonesia, pembahasan mengenai peranan kesetaraan gender dalam mendorong inklusi keuangan telah diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia dengan tema "Recover Together, Recover Stronger" sejak tahun 2022. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, upaya pemulihan pasca pandemi tidak akan berhasil tanpa dukungan dari setengah populasi, yaitu perempuan, melalui akses keuangan yang memadai.


Agar menjamin terwujudnya hal tersebut, kita sebagai masyarakat turut memiliki andil yang penting dalam mendukung peningkatan literasi keuangan perempuan di sekitar kita.


Bagaimana posisi Indonesia saat ini?


Berikut adalah beberapa fakta posisi Indonesia saat ini terkait literasi dan partisipasi perempuan dalam inklusi keuangan nasional:


  • Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) per dua tahunan yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022 menunjukkan bahwa literasi perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Namun, tingkat inklusinya masih lebih rendah 2,40 poin.
  • Di lingkup ASEAN, United Nations Development Programme (UNDP) merilis bahwa Indonesia masih berada di urutan ke-6 berdasarkan skor Indeks Pemberdayaan Perempuan atau Women’s Empowerment Index (WEI) 2022. Diketahui, indeks ini mengukur pemberdayaan perempuan dalam lima dimensi pembangunan manusia, termasuk inklusi ketenagakerjaan dan keuangan. 
  • Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyampaikan bahwa setidaknya 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan.
  • Data dari Kementerian Keuangan tahun 2022 juga mengungkapkan bahwa dukungan terhadap potensi perempuan akan membawa dampak yang jauh lebih besar bagi ekonomi, yaitu menambah sekitar 28 triliun dolar AS atau hingga 26 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa terdapat urgensi untuk tidak hanya sekedar meningkatkan pemahaman finansial perempuan, tetapi juga memastikan partisipasi aktif mereka dalam sistem keuangan formal guna mencapai inklusi keuangan yang lebih merata dan berkelanjutan.

 

3 cara mudah dalam mendukung peningkatan literasi keuangan perempuan:


Meskipun potensi pemberdayaan perempuan sangat besar, hal ini tetap perlu dibarengi dengan strategi dan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah, pelaku industri keuangan, hingga seluruh masyarakat sebagai agen utama perubahan.


Lantas bagaimana cara kita untuk dapat berpartisipasi dalam mendukung peningkatan literasi keuangan perempuan? Simak 3 cara mudah berikut ini: 


1. Mulai dari orang terdekat


Mendukung peningkatan literasi keuangan perempuan tidak sesulit yang dibayangkan. Anda dapat berbagi pengetahuan finansial yang dimiliki ke orang terdekat mulai dari ibu, saudara, teman, maupun rekan kerja.


2. Sesuaikan edukasi dengan kebutuhan


Setiap orang memiliki tantangan keuangan yang berbeda, sehingga Anda perlu menyesuaikan bentuk edukasi dengan kebutuhan. Misalnya mereka yang berfokus menambah pengetahuan terkait penganggaran, investasi, pemahaman produk keuangan, hingga keamanan finansial.


3. Manfaatkan akses digital


Jangan ragu dalam membagikan konten-konten edukasi berbasis digital seperti video, infografis, atau tayangan podcast di platform sosialmu yang bisa mempermudah pemahaman finansial. Selain mudah didapatkan, konten-konten digital menawarkan fleksibilitas yang sesuai dengan ketersediaan waktu serta gaya hidup kita.


Meningkatkan literasi keuangan perempuan adalah kunci dalam mempercepat inklusi keuangan nasional. Meski begitu, upaya untuk mengurangi kesenjangan inklusi keuangan harus diperkuat dengan pendekatan menyeluruh yang memastikan bahwa perempuan memiliki akses dan dukungan yang cukup dalam mengelola keuangan mereka. 


Dengan meningkatkan kemampuan finansial perempuan, maka kita membuka pintu bagi partisipasi aktif mereka dalam mendukung kemajuan ekonomi serta inklusifitas keuangan yang semakin baik.


Artikel Terbaru