Bagikan

Tren Menarik di Industri Keuangan Digital yang Membuka Peluang Karier

Nov 22, 2024

Tren Menarik di Industri Keuangan Digital yang Membuka Peluang Karier

Industri keuangan digital di Indonesia menghadirkan peluang karier yang menjanjikan. Meski instabilitas geopolitik tetap menjadi ancaman yang dapat menggoyahkan stabilitas ekonomi global, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan optimisme dengan potensi pertumbuhan yang kuat.


Berdasarkan dokumen KEM PPKF 2025, ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh dalam rentang 5,1-5,5 persen dengan tingkat inflasi terkendali di kisaran 1,5-3,5 persen. Prediksi ini didukung oleh pemulihan domestik yang kuat, pasar tenaga kerja yang stabil, dan kebijakan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.


Dengan semakin berkembangnya teknologi, sektor keuangan kini membuka banyak jalur karier baru bagi mereka yang memiliki keterampilan di bidang teknologi, keuangan, dan data analisis. Inovasi di berbagai sektor serta kolaborasi yang lebih erat antara Pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri turut diakselerasi demi menemukan solusi berkelanjutan.


Sejalan dengan transformasi digital di industri keuangan dalam negeri, tren HR global dalam Mercer Global Talent Trends 2024 menyoroti fokus pada integrasi AI dan otomatisasi, proses berbasis keterampilan, serta pengembangan talenta profesional. Perusahaan di sektor ini dituntut untuk menyiapkan strategi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi demi menarik dan mempertahankan talenta.


Oleh karena itu, bagi Anda yang siap beradaptasi dan berinovasi, industri keuangan Indonesia menawarkan peluang karier yang menjanjikan di era digital ini. Berikut ini adalah beberapa tren menarik di industri keuangan yang dapat membuka peluang karier Anda:


Transformasi Digital berbasis AI

Transformasi digital yang dipicu oleh perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan otomatisasi telah mengubah lanskap industri keuangan secara signifikan. Tren ini menciptakan kebutuhan baru akan tenaga kerja dengan keterampilan teknologi, terutama dalam peran seperti analis data, spesialis keamanan siber, dan pengembang solusi teknologi finansial (fintech).


Menurut laporan EY Global Economic Outlook 2024, akselerasi pertumbuhan GDP di hampir seluruh negara ASEAN termasuk Indonesia pada 2025 akan didukung oleh pemulihan sektor pariwisata, ekspor barang, dan permintaan domestik yang kuat. Dalam konteks ini, teknologi seperti AI Generatif diharapkan meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, memberikan keuntungan besar bagi perusahaan keuangan yang mampu beradaptasi.


Di Indonesia, transformasi digital ini terlihat dari keberhasilan implementasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang memperluas inklusi keuangan melalui pembayaran digital. Inovasi keuangan ini tidak hanya menciptakan akses keuangan yang lebih luas tetapi juga peluang kerja baru, mulai dari fungsi pengelolaan sistem pembayaran hingga pengembangan teknologi terkait.


Pertumbuhan Sektor Keuangan Hijau (Green Finance)

Penanganan perubahan iklim telah ditetapkan sebagai salah satu prioritas utama dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) periode 2015-2030. Indonesia, sebagai salah satu dari 30 negara anggota Open Working Group (OWG) on Sustainable Development Goals, berperan aktif dalam merumuskan strategi dan kebijakan global terkait isu ini.


Sejalan dengan hal ini, sektor keuangan berbasis lingkungan juga menunjukkan potensi besar. Green finance, yang mencakup pembiayaan berkelanjutan dan tanggung jawab lingkungan, menjadi prioritas global. Dengan meningkatnya permintaan akan tenaga ahli di bidang keberlanjutan seperti konsultan ESG (Environmental, Social, Governance), peluang karier di sektor ini semakin luas.


Di level nasional, komitmen pemerintah Indonesia terhadap keberlanjutan, termasuk melalui kebijakan obligasi hijau (green bonds) dan program pendanaan lingkungan, membuka ruang bagi individu yang ingin berkontribusi pada pembangunan ekonomi sekaligus perubahan lingkungan.


Fintech dan RegTech: Meningkatkan Efisiensi dan Kepatuhan Digital

Dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024, Presiden Jokowi menekankan resiliensi permodalan perbankan Indonesia yang mencapai 27,69 persen—tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Hal ini mencerminkan stabilitas dan kepercayaan terhadap sektor keuangan nasional, yang menjadi indikator penting bagi keberlanjutan ekonomi negara.


Stabilitas ini menjadi pondasi yang kokoh bagi pengembangan berbagai layanan baru, termasuk teknologi finansial (fintech) dan regulasi teknologi (regtech), yang semakin mendominasi lanskap industri keuangan modern seiring dengan kebutuhan masyarakat akan solusi finansial yang cepat dan efisien.


Pertumbuhan fintech menawarkan peluang besar bagi profesional yang memiliki keahlian di bidang teknologi, seperti pengembangan solusi pembayaran digital, manajemen risiko berbasis data, hingga layanan pembiayaan berbasis teknologi. Sementara itu, regtech menghadirkan kebutuhan baru untuk talenta yang mampu merancang sistem kepatuhan yang lebih efisien dengan memanfaatkan otomatisasi dan AI.


Kombinasi dari inovasi teknologi dan stabilitas sektor keuangan ini menjadikan industri keuangan Indonesia sebagai arena yang menjanjikan untuk meniti karier, khususnya bagi individu yang siap beradaptasi dengan tren digital dan memberikan kontribusi terhadap transformasi industri.


Dengan mengambil langkah proaktif dalam membangun keterampilan yang relevan, Anda tidak hanya memiliki lebih banyak pilihan profesi dalam mengembangkan karier, tetapi juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan industri yang inklusif dan berkelanjutan.


Artikel Terbaru